Menjelang MotoGP 2022, 5 Pembalap Ini Hadapi Tekanan. MotoGP 2022 akan menjadi tantangan berat bagi sebagian rider MotoGP. Pembalap di tuntut untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebab mayoritas pembalap akan mengakhiri kontraknya bersama tim pada tahun depan.
Selain Marc Marquez (Tim Repsol Honda), Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha MotoGP) dan Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) yang masih memiliki kontrak hingga setelah 2022. Seluruh pembalap MotoGP lainnya memiliki kontrak yang akan berakhir pada musim 2022.
Berikut pembalap yang memiliki tekanan berat di MotoGP 2022? Berikut rangkumannya di kutip laman resmi MotoGP.
Alex Rins (Tim Suzuki Ecstar)
Memasuki musim 2021 lalu, Alex Rins menjadi salah satu favorit untuk gelar tersebut. Tetapi, pembalap Spanyol itu mengalami musim yang sulit sehingga hanya menyelesaikan klasemen di posisi 13.
Ia gagal finish enam kali pada 2021, sementara kecelakaan bersepeda anehnya di Circuit de Barcelona-Catalunya membuatnya patah pergelangan tangannya. 2022 adalah tahun yang berat bagi Rins.
Miguel Oliveira (KTM Red Bull)
KTM secara umum berjuang di awal musim dengan performa buruk Oliveira, sampai akhirnya ia berhasil mengklaim tiga podium berturut-turut di Mugello, Barcelona dan di Sachsenring.
Berakhir di posisi 14 klasemen di bandingkan rekan setimnya Brad Binder di 6 dan munculnya pasangan rookie Tech3 KTM Factory Racing Remy Gardner dan Raul Fernandez. Membuat kursi di tim KTM akan menjadi panas.
Pol Espargaro (Tim Repsol Honda)
Transisi dari KTM ke Honda tidak semulus yang di harapkan Pol Espargaro dan tim. Pembalap Spanyol mengakhiri tahun debutnya bersama motornya, RC213V di urutan ke-12.
Tekanan masih tetap sama yakni menjadi rekan setim Juara Dunia delapan kali Marc Marquez. Kontrak Marquez masih panjang hingga 2024. Artinya ancaman perombakan bisa menjadi nasibnya bila tak mampu memenuhi ekspektasi tim.
Maverick Vinales (Aprilia Racing)
Dalam lima start, Vinales finis di atas podium dua kali. Salah satunya dengan juara di balapan pembuka di Qatar bersama Yamaha. Namun hal itu berubah di tengah musim dan puncaknya saat ia memutuskan hengkang dari pabrikan itu untuk gabung Aprilia.
Baca Juga: Legenda MotoGP Valentino Rossi Akan Ikuti Gulf 12 Hours
Di 2022 Vinales kembali harus beradaptasi dengan motor yang sama sekali berbeda. Di sisi lain, ini menjadi pembuktian gengsi kepada tim pabrikan sebelumnya apakah akan lebih baik atau justru terpuruk.
Jack Miller (Tim Ducati Lenovo)
Meski memenangkan dua balapan dan finis keempat di Kejuaraan Dunia MotoGP 2021, Jack Miller juga memiliki masalah. Di antaranya adalah menjadi rekan setim Francesco Bagnaia.
Bagaimanapun, Bagnaia merangkai paruh kedua musim yang sensasional Ducati untuk bertindak sebagai satu-satunya pembalap yang mampu memberi tekanan pada Juara Dunia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).
Belum lagi ada tekanan dari Rookie of the Year Jorge Martin (Pramac Racing) dan Enea Bastianini (Tim Gresini Racing MotoGP). Jika Miller ingin tetap menjadi pebalap pabrikan Ducati pada 2023, hasil bagus akan di perlukan di awal 2022.
SUMBER
Posting Komentar